menurut anda bagaimana blog smk hwm ini..???

SAHABAT SMK HWM

Kamis, 08 April 2010

Menko Kesra: Perbanyak SMK di Daerah Kepulauan

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) HR Agung Laksono menilai perlunya sekolah menengah kejuruan (SMK), terutama bidang kelautan, perikanan dan pariwisata untuk para siswa di daerah kepulauan seperti Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Keberadaan sekolah tersebut penting untuk memaksimalkan sumber alam yang ada.

"Lewat SMK, para siswa bisa mendapat keterampilan yang sesuai dengan sumber daya alam yang ada, dengan menggunakan teknologi sehingga hasilnya akan lebih baik," kata Agung Laksono saat menyaksikan langsung pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP di SMP Negeri 133, Pulau Pramuka, Kabupaten Administratif Pulau Seribu, Jakarta, Kamis (1/3).

Pada kesempatan itu, Agung didampingi Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh, dan Menteri Sosial (Mensos), Salim Segaf Al-Jufrie dan Bupati Kepulauan Seribu, Burhanuddin dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto.

Agung menambahkan, pendidikan yang menekankan pada keterampilan sangat penting agar siswa mampu bertahan di lingkungan yang terasing seperti di Kepulauan Seribu. Dengan demikian, siswa dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar hasilnya bisa lebih baik lagi.

"Dalam rakor kesra akan kita bahas untuk peningkatan pendidikan di Pulau Seribu," ucap Agung seraya memuji kondisi SMP Negeri 133 yang terlihat apik.

Kesempatan itu dimanfaatkan para guru, terutama para guru hononer untuk menumpahkan curahan hatinya. Seperti dikemukakan Nurhasanah, honor mereka yang hanya Rp 600 ribu per bulan tak pernah dibayarkan secara rutin setiap bulannya, melainkan setiap 4 bulan sekali. Padahal, kehidupan di pulau tidaklah murah.

"Saat ini ada lebih kurang 300 guru honorer di Kepulauan Seribu yang sudah bekerja tahunan tetapi belum diangkat dengan kondisi kesejahteraan yang relatif kecil. Jika ada peluang menjadi pegawai negeri sipil (PNS) diberikan kepada kami," katanya.

Menanggapi keluhan guru tersebut, Mendiknas mengatakan, pengangkatan guru honorer menjadi tugas pemerintah daerah. Untuk itu, Mendiknas berharap pemerintah daerah segera merampungkan persoalan yang menjadi kendala untuk pengangkatan sebagai PNS.

"Pemerintah pusat bersama komisi terkait yakni Komisi II dan Komisi X DPR RI berupaya merampungkan masalah pengangkatan guru sesuai prosedur," kata Nuh.

Mohammad Nuh menambahkan, pihaknya bersama Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kementerian Dalam Negeri ingin memberi batas waktu pengangkatan guru honorer itu agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan guru.

Pada kesempatan itu, Mendiknas, Mohammad Nuh memberikan beasiswa Rp 275 juta bagi 500 siswa miskin bagi jenjang SMP di Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Masing-masing siswa mendapatkan beasiswa sebanyak Rp 550 ribu per tahun.

Beasiswa tersebut merupakan dana bantuan bagi orang miskin, yakni masyarakat pulau terluar, daerah perbatasan, dan anak-anak nelayan.

Ia mengharapkan dengan adanya bantuan beasiswa langsung di luar dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang otomatis diterima siswa, maka tidak ada siswa putus sekolah di wilayah kepulauan tersebut.

"Mudah-mudahan dengan beasiswa adik-adik semakin semangat. Tidak ada kata putus di dalam sekolah," ujar Nuh.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, UN SMP di Kabupaten Kepulauan Seribu diikuti sebanyak lima SMP negeri, dua SMP Satu Atap, dan satu MTs. Jumlah peserta yang mengikuti UN sebanyak 398 peserta. "Tahun lalu kelulusan siswa di Kepulauan Seribu 100 persen," katanya menandaskan.

Sumber Article : SUARA KARYA ONLINE
Continue reading...

Pengumuna UAN 2010 pada Tanggal 26 April

UJIAN Nasional (Unas) SMA/MA dan SMK telah usai dilaksanakan mulai 22-26 Maret 2010 lalu. Sementara itu, hasil pemindaian lembar jawaban komputer (LJK) pelajar SMK akan dikirim ke Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) pada 15 April mendatang, bersamaan dengan hasil pemindaian LJK SMP/MTs yang baru menyelesaikan Unas Susulan, Kamis (8/40), kemarin.

"Sebenarnya, untuk batas akhir pengumpulan hasil pemindaian ke Puspendik 17 April, untuk SMP/MTs. Tetapi, kita kirim lebih cepat pada 15 April bersamaan dengan hasil SMK. Sementara untuk SMA/MA ditangani oleh Universitas Mulawarman," jelas Sekretaris Unas Kaltim, Hidayatullah.

Disdik Kaltim menyediakan tiga mesin pemindai. Untuk memindai lembar jawaban Unas SMK dan SMP/MTs se-Kaltim. Pemindaian SMK telah usai. Sementara untuk Unas SMP/MTs baru dimulai 29 Maret lalu dan disusul pemindaian Unas Susulan SMP/MTs.

Satu mesin pemindai dibantu tiga panitia Unas. Yaitu masing-masing bertugas membuka amplop, menjaga mesin dan memonitor komputer. "Jumlah panitia keseluruhan 97 orang. Diantaranya 27 orang bertugas pada mesin pemindaian yang dibagi tiga sif," kata Hidayat.

Menurutnya, lembar jawaban yang sementara dipindai yaitu berasal dari Samarinda, Bontang, Balikpapan dan Kukar. Sementara untuk Pasir dan PPU, lembar jawaban diantar dua hari sekali. "Untuk daerah Utara, lembar jawaban akan diantar setelah selesai ujian," tambah Hidayat.

Sementara itu, sistem kerja mesin pemindai cukup praktis. Setiap jam mesin ini mampu memindai sekitar 4.000 lembar jawaban. Hidayat menambahkan, dari proses pemindaian tersebut ternyata masih ada pelajar yang kurang teliti.

"Masih terdapat lembar jawaban yang kurang hitam, sehingga samar-samar terbaca. Tetapi, sesuai dengan prosedur Unas, kita bisa membantu menghitamkan," paparnya.

Setelah seluruh hasil pemindaian dikirim, Puspendik akan mengeluarkan hasil Unas yang dikirim ke masing-masing Disdik provinsi termasuk Kaltim. "Sesuai dengan kesepakatan rapat koordinasi Disdik kabupaten/kota, hasil Unas SMA/MA dan SMK diumumkan pada 26 April," tambah Hidayat

Sumber Article : SAPOS SAMARINDA
Continue reading...

SMK 7 Samarida Rakit 200 Laptop

SAMARINDA, TRIBUNKALTIM.co.id - Luar biasa! Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Samarinda hingga pertengahan Maret 2010 berhasil merakit 200 unit laptop. Selama ini sekolah berbasis IT ini bekerja sama dengan PT Zyrex Mandiri Buana memproduksi laptop untuk pengadaan di tiap-tiap sekolah sesuai program dari pemerintah pusat.

"Bahkan, kami telah memenuhi pengadaan laptop 7 sekolah di Kaltim," kata Edih Rahmanuddin, Kepala SMKN 7 Samarinda, Kamis (18/3). Tujuh sekolah tersebut berada di wilayah Kutai Timur, Balikpapan, Kutai Barat, Bulungan, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Samarinda sendiri.

Dia mengaku hanya mendatangkan komponen laptop dari Zyrex berdasarkan pesanan. "Kami tak mau mendatangkan komponen jika tidak ada pesanan. Sebab kami tidak punya modal," tambahnya.

Sekadar diketahui, Zyrex menunjuk SMKN 7 Samarinda bersama 30 SMK lainnya se-tanah air untuk perakitan laptop massal secara nasional. Edih mengatakan, alasan dipilih SMKN 7 saat itu karena posisinya berada di ibukota Kaltim. Selain itu, SMKN 7 menjadi satu-satunya sekolah negeri di Kaltim yang fokus mempelajari bidang IT. "Kami juga memiliki SDM (sumber daya manusia) yang dipandang layak dalam perakitan laptop ini," jelas Edih. Ia menyebutkan dari total 803 siswa dari Jurusan Multimedia, Rekayasa Piranti Lunak, serta Teknik Komputer dan Jaringan, 60 persen di antaranya memiliki kemampuan merakit laptop.

Perakitan laptop dimulai sejak Agustus 2009 lalu. SMKN 7 tak hanya berperan sebagai perakit laptop, sekolah ini juga bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran, perawatan (maintenance) dan pelayanan purna jual. Produk laptop bermerk Zyrex SMK ini dijual di bawah harga pasaran. Kendati terbilang murah, kualitas laptop ini bisa diandalkan. Pasalnya, proses perakitan hingga pemasaran selalu diawasi dan didampingi Tim Managemen Zyrec. Setiap siswa baru mendapat pembekalan merakit laptop sejak semester awal.

SMKN 7 memiliki ruang khusus perakitan laptop yang dilengkapi meja panjang, instalasi listrik dan tool set. Setiap murid wajib mengenakan gelang statik di lengan kanannya. Gelang statik ini berguna untuk menetralkan gelombang elektomagnetik dalam tubuh sehingga tidak mempengaruhi kerusakan sistem elektromagnet dalam perangkat laptop.

Mereka merakit beberapa komponen laptop, seperti mainboard, memory, processor, heatsink, hardisc, CD room, LCD, chasing serta keyboard. Setiap murid mampu menyelesaikan pekerjaan merakit ini dalam waktu kurang dari 30 menit. Sejauh ini, SMKN 7 memprioritaskan layanan pengadaan laptop di lingkungan internal pendidikan. "Kami belum sampai melayani kebutuhan industri di luar," kata Edih.

Ke depan, SMKN 7 tak hanya menggandeng Zyrex tapi perusahaan lainnya. "Kami juga ingin mengembangkan produk laptop merk lain. Sehingga masyarakat mendapatkan banyak pilihan terhadap beragam produk yang ditawarkan," ucapnya.

Berdasarkan evaluasi selama ini, ia menilai tidak ada kendala yang dijumpai murid-murid dalam kegiatan perakitan ini. Hasil evaluasi ini akan segera dilaporkan ke safasfaDirektorat Pembinaan SMKsfasfDirektorat Pembinaan SMK.

Sumber Article : Teribun Kaltim
Continue reading...

Jumlah Pengangguran Meningkat

SAMARINDA. Angka pengangguran di Kaltim akan terus meningkat, itu terjadi bila pemerintah tak segera mempersiapkan langkah jitu untuk mengantisipasinya. Salah satunya adalah dengan membuka lapangan pekerjaan baru atau menyiapkan tenaga kerja yang terampil sehingga diharapkan bisa berpotensi pada pembukaan lapangan pekerjaan baru.

Untuk tahun 2009 saja, jumlah pengangguran di Kaltim mencapai 158.224 atau sekitar 10,83 persen, padahal perkiraan awalnya hanya 139.830 atau sekitar 9,8 persen. Untuk tahun 2010 ini, menurut Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kaltim Ir Putut Pranomo, kemungkinan untuk meningkat semakin terbuka, apalagi bila pemerintah tak benar-benar serius mengantisipasinya.

Dari proyeksi atau perkiraan, untuk jumlah pengangguran di tahun 2010 diharapkan akan menurun, hanya 10,46 persen saja atau menurun beberapa persen dari realisi jumlah pengangguran di tahun 2009 lalu. Pemerintah kabupaten dan kota masing-masing harus memberikan perhatian lebih.

Untuk daerah yang mempunyai pengangguran paling tinggi adalah Kutai Timur yang mencapai 14,59 persen atau sekitar 2.169 jiwa dari jumlah penduduk yang hanya 71.218 jiwa. Kemudian disusul Tana Tidung dengan 13,89 persen, lalu Balikpapan dengan persentase dibandingkan jumlah penduduk mencapai 13,70 persen, sementara Samarinda menempati posisi keempat setelah Balikpapan dengan persentase jumlah pengangguran mencapai 13,70 persen.

Menurutnya, usaha untuk menekan jumlah pengangguran di Kaltim tidak mudah, perlu ada usaha yang jelas dan nyata, sehingga benar-benar menurun, bahkan diharapkan bisa mencapai 9,95 persen seperti yang ditargetkan oleh Disnaker Kaltim. Upaya itu misalnya dengan menggiatkan kembali peran serta dari Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Kaltim.

Untuk BLK pun menurutnya, pemerintah daerah belum mempunyai perhatian yang khusus, padahal itu sangat diperlukan. Misalnya, dari 13 kabupaten dan kota yang ada di Kaltim, baru 5 daerah yang memiliki BLK, yakni Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Nunukan dan Bontang. Sementara untuk BLK di Kota Bontang pun hingga saat belum bisa beroperasi, walaupun bangunannya sudah berdiri.

Hal lain yang menurut Putut menyebabkan jumlah pengangguran meningkat adalah karena angkatan kerja yang ada tidak mempunyai skill yang memadai seperti yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ini menjadi pekerjaan yang berat pemerintah, tetapi tidak hanya pemerintah juga masyarakat dan dunia pendidikan.

Dunia pendidikan, misalnya SMK atau Universitas juga harus mampu membuat sebuah jurusan yang sesuai dengan kondisi dunia kerja. Banyak jurusan di Universitas dan SMK yang masih tak sesuai dengan kebutuhan kerja. Sehingga, ketika lulusannya keluar tak siap kerja dan bersaing dengan dunia kerja, akhirnya tersingkir dan menjadi pengangguran baru. Ini menurutnya sangatlah ironis.

Sumber Article : Sapos Samarinda
Continue reading...

Lab Komputer SMK HWM

Kegiantan Pembelajaran DI Lab Komputer Semua Siswa Bisa Mengunakan Komputer Tanpa Harus Berganti dari satu siswa ke siswa yang lainya......






Continue reading...

TIM SEPAK BOLA SMK HWM





Continue reading...

SMK HWM Menambahakan Skil Komputer Kepada Siswa (i)

Dalam persaingan dunia pendidikan di kec. Muara muntai, SMK HWM dengan semua pasilitas yang ada memberikan kepuasan dan kesempatan untuk bereksperi bagi para siswanya...
dengan didukung dengan pasilitas lab komputer sebanyak 40 unit SMK HWM mengeluar moto SMK HWM Plus Komputer dan pada tahun ajaran 2010/2011 ini SMK HWM membuka Club Teknisi Komputer bagi para siswa-siswinya dan akan terus dikembangkan dengan EXTRA KULIKULER tetang komputer, agama, olah raga dan lainya.....
Continue reading...

SMK HWM MEMBERI BUKTI BUKAN JANJI

SMK HWM yang dibangun oleh yayasan muara muntai membangung pada tahun 2004 yang kini telah memiliki gedung sendiri dangan lahan yang lumayan luas dan mempunyai pasilitas lab komputer sebanyak 40 unit untuk mengembangkan kemampuan para siswa siswinya....

SMK HWM sekolah yang memiliki jurusan AKUNTANSI dengan di barengi dengan pasilitas komputer 40 unit menjadikan SMK HWM menjadikan skil yang di dapat oleh anak-anak didiknya akuntansi kompuer...

SMK HWM sudah meluluskan 3 angkatan dan dari 3 angkatan itu 75 % siswa - siswinya sudah berkerja dengan menggunakan keahlian yang di dapat di SMK HWM

SMK HWM MEMBERI BUKTI BUKAN JANJI
Continue reading...
Muara Muntai Miliki SMK Mandiri


Komisi IV Ketika Mengunjungi Ruangan Sekolah
Photo: Sahrin

Ada hal menarik yang ditemui Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara, ketika mengunjungi Kecamatan Muara Muntai, Jumat (28/1). Ketika banyak pengelola sekolah atau lembaga pendidikan di daerah ini menyandarkan keuangannya kepada Pemkab, sebuah sekolah kejuruan di kecamatan itu, mampu membiayai kegiatan operasionalnya sendiri dari sumbangan putera daerah setempat. SMK HWM (Himpunan Warga Muara Muntai), demikian nama sekolah tersebut, bahkan mampu mengadakan sendiri sarana dan prasarana penunjang pendidikannya.
A Huzaini A Mpd Wakil Kepala Koordinator Bidang Pengajaran SMK HWM, kepada rombongan komisi menegaskan, sejak membuka sekolah tersebut 6 bulan lalu, pihaknya telah mendapatkan berbagai sumbangan dari beberapa pengusaha setempat. Hasilnya, sekolah tersebut kini memiliki 10 unit perlengkapan komputer, dan mampu membayar honor staf pengajar sebanyak Rp4000 Rupiah perjam, untuk setiap mata pelajaran. Dalam Dalam sebulan, sekolah itu bahkan menghabiskan biaya hingga Rp8 Juta. Sebuah jumlah yang lebih dari cukup

Ali Hamdi, H Masruni Adjus dan H Syarifuddin Melihat Ruangan Komputer
Photo: sahrin

untuk ukuran sekolah baru di kecamatan.
Menurutnya, keberhasilan itu tidak lepas dari peran aktif pihak sekolah untuk melakukan pendekatan dengan beberapa pengusaha. Dari pendekatan itu, kemudian diadakan sebuah sistem anak asuh, di mana setiap pengusaha bertanggung jawab terhadap beberapa siswa yang merupakan anak asuhnya. Kemudian sumbangan dalam bentuk beasiswa itu, dimanfaatkan pihak sekolah untuk membiayai kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Huzaini mengaku, SMK yang berdiri atas dasar SK Mendiknas No 420/28/DP-II/VII/2004 dan telah terdaftar sebagai salah satu sekolah swasta di daerah ini, memiliki prospek yang cukup cerah. Sejak berdiri dan memulai proses belajar mengajar hingga saat ini, sekolahnya tidak mengalami kesulitan berarti. Kalaupun ada, itu hanya persoalan teknis belaka.
�Kesulitan kami, saat ini hanya terkait pada tenaga pendidik yang belum kami punyai sendiri, sekarang SMK HWM masih menggunakan tenaga guru dari sekolah negeri yang ada di daerah ini,� ungkap Huzaini.
Memperhatikan keterangan dari pihak sekolah, dan melihat langsung keadaannya. H Ali Hamdi ZA Sag selaku Ketua Komisi IV, menegaskan, pihaknya merasa terkejut dan bangga melihat kemajuan yang ditunjukkan HWM. Langkah yang dijalankan, merupakan sebuah terobosan yang pantas untuk dikembangkan serta ditiru oleh kecamatan lainnya.
Menurutnya, jarang sekali ada sekolah di daerah ini yang berdiri dapat langsung melengkapi diri dengan berbagai fasilitas penunjang secara cukup. Hal itu merupakan indikator kemajuan bagi Muara Muntai. Untuk itu pihaknya mengharapkan agar sekolah tersebut dapat lebih melakukan pembenahan dan meningkatkan kualitas yang ada. Apabila ada aspirasi berkaitan dengan kelangsungan sekolah, pihak pengelola dianjurkan untuk memberikan laporan kepada komisi di Tenggarong.
�Kami sangat kagum dengan kemadirian yang ditunjukkan pihak sekolah, semoga ke depan dapat lebih meningkatkan kualitasnya,� kata Ali.
Continue reading...
 

SMK HWM MUARA MUNTAI Copyright © 2010 Not Magazine 4 Column is Designed by Roby Sang Ahlinya Sponsored by blognya orang kutai